Posted by tiza fitrizia in
on
-
embun musim ini menelanjangi rinduku.
tiap pagi kujumpai jasnya bermain dgn angin.
embun musim ini nakal.
birahinya pahit.
rinduku menjadi muak dan muntah.
embun musim ini gagap.
tak sanggup menjelaskan warna melatiku lagi.
Post a Comment